Microsoft Mengembangkan AI Khusus Penyandang Cacat

microsoft, disabilitas, penyandang cacat, orang cacat

Di antara sekian rangkaian perangkat AI, Seeing AI adalah aplikasi mobile yang berfungsi untuk membantu manusia yang memiliki gangguan penglihatan untuk menarasikan situasi sekitarnya.

Aplikasi tersebut dapat membaca dokumen-dokumen, memahami elemen struktural seperti judul, paragraf, daftar, serta mengidentifikasikan sebuah produk menggunakan barcode yang tersedia.

Kemampuan lainnya dalam aplikasi ini, yaitu dapat mengenali dan mendeskripsikan gambar di aplikasi lain. Bahkan menunjukkan wajah orang-orang dan mampu mendefinisikan penampilan mereka, walaupun intensitas cahaya dan kualitas kamera dapat mempengaruhi.

Di acara Microsoft Future of Artificial Intelligence di Sydney, Kenny Johar Singh, seorang arsitek di Melbourne, mendemonstrasikan Seeing AI yang ia gunakan untuk membantunya menavigasi kondisi dunia sekitar.

Singh menyampaikan bahwa walaupun ia memiliki pengurangan kemampuan penglihatan sebanyak 75% karena kondisi retina mata yang degeneratif, teknologi telah memberinya “kekuatan” untuk mendorongnya mengejar karir di industri ini.

Untuk mendemonstrasikan fitur canggih dari aplikasi ini, Singh juga mengarahkan kamera ponselnya pada Jenny Lay-Flurrie, seorang petugas aksesibilitas utama Microsoft. Lalu AI mendeskripsikannya sebagai “wanita berusia 54 tahun, berambut cokelat, memakai kacamata, terlihat bahagia” meski tidak sesuai dengan usianya, tiga informasi terakhir tersebut akurat.

Tak lama ini, perusahaan tersebut juga mempersembahkan Eye Control, sebuah fitur pelacak mata terintegrasi untuk Windows 10. Fitur canggih ini memungkinkan pengguna yang memiliki penyakit Motor Neuron Disease (MND) dan gangguan mobilitas lainnya untuk menavigasi komputer mereka.

Eye Control memiliki kemampuan yang disebut “shape writing”, yang bertujuan untuk mempercepat pengetikan dengan memperkenankan pengguna untuk melihat huruf pertama dan terakhir dari sebuah kata dan “cukup melirik huruf di antaranya”.

Microsoft juga mencanangkan filter buta warna pada Windows 10. Lay Flurrie mengatakan ini adalah sesuatu yang bisa mempengaruhi satu dari sembilan orang.

Lay Flurrie, yang memiliki penurunan pendengaran, menuturkan bahwa walaupun manusia harus mempertimbangkan risiko potensial AI pada segi privasi dan keamanan, tetapi patut juga melihat hal-hal positifnya. Ia mengatakan bahwa ada 1 miliar orang yang hidup dengan disabilitas di seluruh dunia, dan AI mampu membantu mereka, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun lingkungan kerja.

Comments